Cara Hindari Penipuan Belanja Online
Belanja online menjadi salah satu modus penipuan di dunia maya. Seperti hukum dagang, belanja online semakin populer di kalangan masyarakat berimbas kepada meningkatnya penipuan di dunia maya.
Di Australia, satu dari 15 orang pembeli online menjadi korban dari penipuan kartu kredit atau kartu debit online dua tahun lalu. Jumlah kehilangan pun meningkat 50 persen menjadi US$ 278 juta dolar. Jumlah ini "lebih baik" dibandingkan kondisi di Inggris dan Amerika yang menunjukkan data bahwa satu dari 10 pembelanja online menjadi korban.
»Kemajuan teknologi dan perubahan pola pembayaran konsumen, membuat perubahan pula pada perilaku penjahat,” kata Steven Munchenberg, Chief Executive Australian Bankers’ Association (ABA).
Bank dan para peritel merespon penipuan itu dengan perangkat lunak yang lebih baik untuk mendeteksi penipuan belanja secepat mungkin. Meskipun demikian, ada beberapa cara yang bisa kita lakukan selaku konsumen untuk mencegah agar tidak menjadi korban.
1. Rahasiakan PIN Anda
Jangan pernah mengungkapkan PIN atau nomor rekening Anda secara detail.
Jika Anda tidak terlibat dalam penipuan, uang Anda yang hilang bisa dikembalikan oleh pihak bank. Namun dalam Electronic Funds Transfer Code of Conduct disebutkan kewajiban itu menjadi hilang jika Anda ketahuan menunjukkan nomor PIN atau password Anda. Kebanyakan kasus kehilangan itu dilakukan dalam transaksi tanpa PIN ketika para pemilik kartu kredit dan retailer tidak bertemu langsung.
2. Sedia Anti-Virus Sebelum Kebobolan
Instal perangkat lunak (software) anti-virus dan pastikan selalu memperbaruinya.
Anda juga membutuhkan anti-spyware dan firewall yang bagus. Kebanyakan sistem operasi gadget sudah menyertakan perangkat tersebut jadi pastikan bahwa semuanya aktif.
3. Jangan Respons Spam
Secepatnya menghapus e-mail atau pesan pendek spam dan jangan meresponnya. Kebanyakan orang paham dengan penipuan umum, misalnya, Anda mendapatkan lotere atau menerima komisi jika membantu seseorang yang mengalami masalah keuangan. Yang tidak biasa adalah permintaan melalui e-mail atau pesan pendek untuk memperbarui detail akun Anda.
4. Gunakan Sistem Pembayaran Terpercaya
Gunakan sistem pembayaran lewat Paypal.com untuk transaksi Internet atau kartu kredit atau kartu debet berlimit rendah saat bertransaksi online.
5. Kata Kunci Jangan Sekali-kali Bocor
Amankan password e-mail Anda untuk mencegah para pencuri mengambil informasi dan menciptakan identitas palsu dengan e-mail Anda. Jangan lupa secara berkala ubah password.
6. Segera Cek Transaksi yang Baru Dilakukan
Segera Cek Transaksi begitu Anda menerima barang. Jika Anda menjadi korban penipuan online, jangan panik. Lapor polisi dan bank Anda secepatnya. Ini mungkin tidak menyenangkan, tetapi Anda tidak akan mengalami kerugian jangka panjang.
Di Australia, satu dari 15 orang pembeli online menjadi korban dari penipuan kartu kredit atau kartu debit online dua tahun lalu. Jumlah kehilangan pun meningkat 50 persen menjadi US$ 278 juta dolar. Jumlah ini "lebih baik" dibandingkan kondisi di Inggris dan Amerika yang menunjukkan data bahwa satu dari 10 pembelanja online menjadi korban.
»Kemajuan teknologi dan perubahan pola pembayaran konsumen, membuat perubahan pula pada perilaku penjahat,” kata Steven Munchenberg, Chief Executive Australian Bankers’ Association (ABA).
Bank dan para peritel merespon penipuan itu dengan perangkat lunak yang lebih baik untuk mendeteksi penipuan belanja secepat mungkin. Meskipun demikian, ada beberapa cara yang bisa kita lakukan selaku konsumen untuk mencegah agar tidak menjadi korban.
1. Rahasiakan PIN Anda
Jangan pernah mengungkapkan PIN atau nomor rekening Anda secara detail.
Jika Anda tidak terlibat dalam penipuan, uang Anda yang hilang bisa dikembalikan oleh pihak bank. Namun dalam Electronic Funds Transfer Code of Conduct disebutkan kewajiban itu menjadi hilang jika Anda ketahuan menunjukkan nomor PIN atau password Anda. Kebanyakan kasus kehilangan itu dilakukan dalam transaksi tanpa PIN ketika para pemilik kartu kredit dan retailer tidak bertemu langsung.
2. Sedia Anti-Virus Sebelum Kebobolan
Instal perangkat lunak (software) anti-virus dan pastikan selalu memperbaruinya.
Anda juga membutuhkan anti-spyware dan firewall yang bagus. Kebanyakan sistem operasi gadget sudah menyertakan perangkat tersebut jadi pastikan bahwa semuanya aktif.
3. Jangan Respons Spam
Secepatnya menghapus e-mail atau pesan pendek spam dan jangan meresponnya. Kebanyakan orang paham dengan penipuan umum, misalnya, Anda mendapatkan lotere atau menerima komisi jika membantu seseorang yang mengalami masalah keuangan. Yang tidak biasa adalah permintaan melalui e-mail atau pesan pendek untuk memperbarui detail akun Anda.
4. Gunakan Sistem Pembayaran Terpercaya
Gunakan sistem pembayaran lewat Paypal.com untuk transaksi Internet atau kartu kredit atau kartu debet berlimit rendah saat bertransaksi online.
5. Kata Kunci Jangan Sekali-kali Bocor
Amankan password e-mail Anda untuk mencegah para pencuri mengambil informasi dan menciptakan identitas palsu dengan e-mail Anda. Jangan lupa secara berkala ubah password.
6. Segera Cek Transaksi yang Baru Dilakukan
Segera Cek Transaksi begitu Anda menerima barang. Jika Anda menjadi korban penipuan online, jangan panik. Lapor polisi dan bank Anda secepatnya. Ini mungkin tidak menyenangkan, tetapi Anda tidak akan mengalami kerugian jangka panjang.
0 komentar :
Posting Komentar