akibat jika suka gonta-ganti pasangan
Selain virus HIV, virus hepatitis C (HCV) juga mengincar orang-orang yang gemar bergonta-ganti pasangan saat berhubungan seks.
Penyakit yang telah diderita oleh lebih dari 3.5 juta penduduk Amerika Serikat ini sebagian terjadi akibat hubungan seksual.
Meski hubungan seksual menjadi penyebab paling dominan dari penyebaran virus hepatitis C, namun faktor lain seperti penggunaan jarum suntik yang sama atau kontak darah dengan penderita hepatitis C juga bisa menjadi penyebab menularnya infeksi virus hepatitis C.
Dr. Norah Terrault dari University of California, San Francisco beserta tim peneliti memeriksa 500 orang yang terdiagnosis positif anti-HCV dan HIV negatif berikut pasangannya.
Peneliti memeriksa seputar faktor risiko infeksi HCV-nya, kebiasaan aktivitas seksual, dan kebiasaan pasangan menggunakan barang yang sama. Sampel darah juga dilakukan untuk mempertajam penelitian ini, seperti dilansir timesofindia.
Dari penelitian tersebut ditemukan bahwa sebagian besar pasangan yang terinfeksi HCV merupakan kulit putih non-hispanik berusia rata-rata 49 tahun. Peneliti juga menemukan bahwa sebagian besar pasangan yang terinfeksi telah melakukan hubungan seksual dalam waktu yang berbeda, antara 2-52 tahun.
Meski prevalensi terserang penyakit ini hanya 4 persen, namun Anda wajib berhati-hati, karena hepatitis C bisa berkembang menjadi sirosis (kanker hati) yang berujung pada kematian.
So, jangan gonta-ganti pasangan !
Penyakit yang telah diderita oleh lebih dari 3.5 juta penduduk Amerika Serikat ini sebagian terjadi akibat hubungan seksual.
Meski hubungan seksual menjadi penyebab paling dominan dari penyebaran virus hepatitis C, namun faktor lain seperti penggunaan jarum suntik yang sama atau kontak darah dengan penderita hepatitis C juga bisa menjadi penyebab menularnya infeksi virus hepatitis C.
Dr. Norah Terrault dari University of California, San Francisco beserta tim peneliti memeriksa 500 orang yang terdiagnosis positif anti-HCV dan HIV negatif berikut pasangannya.
Peneliti memeriksa seputar faktor risiko infeksi HCV-nya, kebiasaan aktivitas seksual, dan kebiasaan pasangan menggunakan barang yang sama. Sampel darah juga dilakukan untuk mempertajam penelitian ini, seperti dilansir timesofindia.
Dari penelitian tersebut ditemukan bahwa sebagian besar pasangan yang terinfeksi HCV merupakan kulit putih non-hispanik berusia rata-rata 49 tahun. Peneliti juga menemukan bahwa sebagian besar pasangan yang terinfeksi telah melakukan hubungan seksual dalam waktu yang berbeda, antara 2-52 tahun.
Meski prevalensi terserang penyakit ini hanya 4 persen, namun Anda wajib berhati-hati, karena hepatitis C bisa berkembang menjadi sirosis (kanker hati) yang berujung pada kematian.
So, jangan gonta-ganti pasangan !
wah ngeri ...
BalasHapusmakanya setia sama 1 orang saja. jgn ganti ganti
BalasHapus